INOVASI PENDIDIKAN ERA DIGITAL
Oleh Eman Suherman
1.
Pendidikan Masa Kini
Pendidikan masa
kini identik dengan teknologi dan inovasi yang beragam, mulai dari penggunaan
buku hingga penggunaan notebook sebagai media tulis untuk pembelajaran, inovasi
juga digunakan untuk mengefisiensi waktu dan juga agar seorang pelajar dapat
menyerap ilmu yang di ajarkan oleh tenaga pengajar. Pembelajaran masa kini juga
berbeda jauh dengan pembelajaran pada zaman dahulu, pembelajaran masa lalu
identik dengan ketegasan karna mereka berpikir bahwa jika mengajar dengan tegas
maka para siswa akan menerima pelajaran dengan sempurna, sedangkan pada masa
masa kini pendidikan di lakukan dengan cara yang lebih santai karna pada masa
kini orang-orang berpikir bahwa jika dengan cara yang santai atau dengan cara
keakraban maka para siswa akan menerima pelajaran dengan baik.
2.
Apa yang harus pendidik miliki
Guru
merupakan seseorang yang memberikan fasilitas untuk proses perpindahan atau
transfer ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada peserta didik. Sebagai
tenaga pendidik professional, guru tentunya memiliki tugas utama yaitu untuk
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, malatih, menilai dan mengevaluasi
peserta didik.
Banyak variabel dalam peningkatan mutu
pendidikan, namun variabel yang paling utama yakni, guru harus mempunyai
kompetensi dalam mencerdaskan murid, namun tidak hanya mencerdaskan tapi juga
harus mendidik karakter dan nilai-nilai moral
Undang-Undang
Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 pasal 8, kompetensi guru
Ø
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemampuan
personal yang dapat mencerminkan kepribadian seseorang yang dewasa, arif dan
berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta dapat menjadi teladan yang
baik bagi peserta didik.
Ø Kompetensi Pedagogik
Kompetensi
pedagogik yaitu kemampuan seorang guru dalam memahami peserta didik,
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, pengembangan peserta didik, dan
evaluasi hasil belajar peserta didik untuk mengaktualisasi potensi yang mereka
miliki.
Ø Kompetensi Sosial
Kompetensi
sosial yaitu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan
bergaul dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan
masyarakat di sekitar sekolah.
Ø Kompetensi Profesional
Kompetensi
profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan
mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.
3.
Berkenalan dengan media pembelajaran
digital
Berawal dari sebuah kalimat motivasi “Secanggih
apapun teknologi tidak akan pernah menggantikan peran guru, tetapi guru yang
tidak mau belajar teknologi akan tergantikan”, maka hal ini bisa menjadi awal
untuk memulai. Guru dapat menuangkan ide kreatif untuk mengembangkan teknologi
digital yang diadaptasi untuk pembelajaran dan edukasi. Aplikasi maupun sosial
media yang digunakan masyarakat (pada data Digital Indonesia) tentu sudah tidak
asing lagi dalam kehidupan sehari-hari kita. Mari kita maksimalkan
pemanfaatannya untuk pendidikan.
Guru adalah sutradara pembelajaran yang
melakukan perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian dan skenario pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran dan pertimbangan
penggunaan media pembelajaran yang tepat perlu mempertimbangkan ACTION, yaitu Access,
Cost, Technology, Interactivity, Organization,
dan Novelty.
Media pembelajaran yang berhasil adalah yang
dapat mengubah perilaku peserta didik (behavior change) serta
meningkatkan hasil belajar peserta didik tertentu. Keberhasilan penggunaan
media pembelajan tidak terlepas dari bagaimana media itu direncanakan dengan
baik
4.
Tren pembelajaran masa kini dan masa depan
Ø Kolaborasi Dalam sebuah proyek, seringkali
dibutuhkan beberapa bidang ilmu lain untuk dapat memberikan solusi dari sebuah
permasalahan. Kolaborasi lintas bidang sangat penting dalam dunia ilmiah
modern.
Ø Inspirasi Belajar dari usia muda
Pendidikan masa depan akan dimulai dari usia
yang semakin muda. Anak-anak kecil mengadopsi dan menyimpan informasi dan
bagaimana mereka mengembangkan minat dan kecenderungan mereka.
Ø Pembelajaran Online yang Berkembang Pesat
Pembelajaran online pada awalnya dilakukan untuk
belajar mandiri, namun saat ini telah berkembang pesat.
Perkembangan tersebut diperkaya sumber belajar
yang luas, video menarik dan kurikulum yang melengkapi buku teks yang digunakan
siswa di sekolah.
Ø Menggunakan VR untuk Belajar
Berkembangnya teknologi juga memungkinkan
perangkat belajar siswa di masa depan berubah. Bukan tak mungkin di masa depan
siswa akan menggunakan peralatan teknologi yang canggih seperti Virtual Reality
(VR).
VR memungkinkan siswa dapat belajar dalam
lingkungan yang sepenuhnya digital. Selain itu, VR juga memungkinkan guru untuk
membawa mereka dalam petualangan pembelajaran yang hebat tanpa harus
meninggalkan kelas
Ø Pembelajaran dengan Teknologi AI
Tak hanya VR, Teknologi Artificial Intelligence
(AI) jika bisa menjadi tren pembelajaran di masa depan. AI bisa mengubah cara
guru mengajar, memetakan kebutuhan dan menganalisisnya.
Tentunya hal ini akan mengoptimalkan proses
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang lebih baik.
5.
Pembelajaran
terpersonalisasi
Personalized learning merupakan
model pembelajaran yang digunakan sebagai solusi dari fakta bahwa setiap murid
belajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda.
Metode ini memungkinkan murid unutk memiliki perencanaan
belajar mereka sendiri. Semua didasarkan pada bagaimana murid tersebut belajar
dan apa minat serta bakat dari murid tersebut.
Bagian inti dari personalized learning adalah
adanya keterlibatan murid di dalam proses pembelajaran mulai tahap awal
perencanaan pembelajaran.
6.
Kontekstual
Pembelajaran
kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang
membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia
nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Model pembelajaran kontekstual tidak bersifat ekslusif akan
tetapi dapat digabung dengan model-model pembalajaran yang lain, misalnya:
penemuan, keterampilan proses, eksperimen, demonstrasi, diskusi, dan lain-lain.
7.
Berorientasi Tindakan
Berorientasi pada tindakan berarti berpikir cepat dan bertindak terhadap
suatu keadaan untuk menghasilkan solusi
permasalahan yang baik
dan efektif. Sikap
ini terkadang dikaitkan dengan
seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat untuk mengambil tindakan
sebagai solusi terhadap
masalah yang ada,
dan seberapa jauh komitmen orang tersebut atas
perkataannya. Salh satu ciri seorang pengusaha adalah pikiran yang lebih
berorientasi pada Tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata,
atau berwacana. Seorang pengusaha selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-kata
dan tak bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana
(kerugian)
Model
pembelajaran berorientasi aktivitas siswa merupakan suatu perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu dengan menggunakan pendekatan pada kegiatan atau aktivitas
siswa. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran didesain untuk
membelajarkan siswa. Artinya, sistem pembelajaran menempatkan siswa sebagai
subjek belajar. Dengan kata lain, pembelajaran ditekankan atau berorientasi
aktivitas siswa
8.
Digital Native
Digital
native merujuk pada suatu generasi yang sedang mengalami perkembangan dan
pertumbuhan di tengah-tengah teknologi digital atau di arus era teknologi yang mengalir
deras.
Berhubungan
dengan hal tersebut, digital native adalah sekelompok generasi yang muncul di
dalam dunia digital dan berkembang dewasa dengan adanya teknologi yang canggih.
Untuk itu, jangan heran bila digital native sangat nyaman dan fasih dalam
menggunakan teknologi.
Era
teknologi digital yang terjadi saat ini sendiri dikenal sebagai era media yang
baru, era informasi dan era komputerisasi, yang mana proses digitalisasi di
dalamnya sudah mendominasi hampir seluruh kehidupan masyarakat di dunia.
Contoh
digital tool yang bisa digunakan, diantaranya:
Mentimeter
merupakan platform presentasi yang dapat memfasilitasi narasumber dan peserta
dalam berinteraksi, baik melalui polling, komentar, tanya-jawab, maupun kuis.
Ada tiga opsi akun Mentimeter: Free, Basic, dan Pro. Jadi, Anda bisa
menggunakan Mentimeter versi gratis.
Pear Deck
merupakan add-on yang akan bekerja di atas aplikasi presentasi online, seperti
Google Slides. Pear Deck akan "menyulap" presentasi yang sudah
dibuat sebelumnya menjadi lebih interaktif hanya dengan menambahkan
elemen-elemen yang akan membuat Interaksi guru dan siswa lebih intens. Guru
dapat menambahkan misalnya, pertanyaan model pilihan ganda, pertanyaan terbuka,
setelah menyampaikan satu materi. Guru juga dapat membuat soal di mana siswa
menjawab dengan menggambar atau melakukan drag & drop. Fitur Audio
bermanfaat, terutama di mode Student Pace, misalnya ketika Guru ingin
memberikan instruksi atau membacakan materi pelajaran.
3)
Padlet/Jamboard
Jamboard
adalah papan tulis digital dari Google yang telah terintegrasi dengan berbagai
layanan cloud. Jamboard hadir untuk memudahkan kolaborasi secara real time
antara guru dengan siswa sehingga bisa membuat pembelajaran lebih menarik dan
interaktif. Guru dalam kegiatan tatap maya dapat menampilkan Google Jamboard
ini. Guru dapat mengajak siswa untuk membuat sketsa ide, memecahkan masalah
atau menggambar secara kolaboratif dan sinkron.
Setelah digunakan
dalam pembelajaran selama tatap maya dengan siswa, maka hasil pekerjaan siswa
dapat tersimpan secara otomatis di google drive akun guru. Sehingga hal ini
memudahkan guru untuk mendokumentasi hasil pembelajaran dan link nya bisa
dishare di google classroom.
4)
Kuis
Jika ingin memberikan kuis ditahap ini guru/pendidik
dapat menggunakan beberapa kuis interaktif, seperti kahoot, quizziz dan wordwall